tabuh berbunyi memecah keheningan hati
sekilas hanya ada aku dan sepi
taburkan serpihan hati
dimana sang bintangpun melenggang pergi
tabuh berbunyi mengalun bak pusaran bumi
gemparkan alam sunyi
aku dan sunyi kian menikmati
peristiwa menjelang pagi
sekali lagi tabur berbunyi bergema dalam hati
aku tersentak mendengar jejaknya perlahan pergi
dingin menyelimuti kebekuan hati
sungguh memayungi senandung gelap sang mentari
segera sebelum turun ke bumi
tak terlihat lagi senyum pelita hati
seakan raga tak lagi terpatri akan sebuah janji
untuk saling menanti
di pelupuk mata sang pemain hati
berkumandang detak dan denyut nadi
bak angin memecah sinar sang mentari
selang seling kenangan yang melipat tepi
semakin beku dan tak berkaki
mengantarkan insan melaju di alam mimpi
saat kau pergi melambai dan tak kembali
saat itulah aku terpasung sepi.....
diberanda sepiQ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar